Sunday, June 19, 2011

Hari Ulang Tahun, Apakah Penting ?

Oke sobat, jangan Hiraukan judul Posting di atas, hehe. ya tentu saja Penting. iya toh?
Bagi Sebahagian Besar Orang, Ulang Tahun adalah Moment yang sangat Penting untuk di rayakan dan di Ingat,(emang ada orang yang lupa hari ULang tahun nya?.kwkwkwk) Begitu Juga dengan ku, Tepat Pada Hari ini tanggal 20 Juni 2011 jam 00.00 tiba lah masa nya Giliran ku ber ulang tahun, memang, di Ukur dari segi Umur, betul Umur ku Bertambah dari 25 menjadi 26, tapi bila di Ukur dari segi kesempatan Hidup, sesungguh nya kesempaan Hidup  ku di dunia sudah Berkurang 1 Tahun. Kebahagian terasa Saat Teman teman di Facebook, menyampaikan ucapan Ulang Tahun, baik menulis di Dinding maupun langsung ke Pesan. dan yang paling berkesan adalah saat ada teman teman yang paling duluan menyampaikan ucapan selamat. walaupun Teman teman para blogger yang se profesi, satu pun belum ada yang menyampaikan Ucapan Selamat Ulang Tahun. hehe gak Penting kalee.

iya deh, mungkin sekian dulu sobat, nggak ada lagi rasa nya yang mau ditulis, tadi sangat banyak yang ingin saya sampai kan, eh pas tiba di postingan berhadapan dengan Laptop semua kata kata itu ngilang entah kemana. Maklum jadi amburadul deh bahasa nya. kwkwkw

Lalu Timbul Pertanyaan

Boleh kah Ummat Islam Merayakan Ulang Tahun?

Pembahasan boleh tidaknya masalah ulang tahun seseorang atau organisasi memang tidak disinggung secara langsung dalam dalil-dalil syar�i. Tidak ada ayat Al-Quran atau hadits Nabawi yang memerintahkan kita untuk merayakan ulang tahun, sebagaimana sebaliknya, juga tidak pernah ada larangan yang bersifat langsung untuk melarangnya.
Sehingga umumnya masalah ini merupakan hasil ijtihad yang sangat erat kaitannya dengan kondisi yang ada pada suatu tempat dan waktu.
Artinya, bisa saja para ulama untuk suatu masa dan wilayah tertentu memandang bahwa bentuk perayaan ini lebih banyak mudharat dari manfaatnya. Namun sebalik, bisa saja pendapat ulama lainnya tidak demkian, bahkan mungkin ada hal-hal positif yang bisa diambil dengan meminimalisir dapak negatifnya.
Mengapa demikian? Karena memang tidak didapat nash yang secara sharih melarang atau membolehkannya. Tidak terdapat dalam sunnah apalagi dalam Al-Quran. Sehingga dalam satu majelis yang di dalamnya duduk para ulama, perbedaan sudut pandang pun bisa saja terjadi, tergantung dari sudut pandang mana seorang melihatnya.

Adapun sebagian lainnya dari para ulama, mereka cenderung membolehkan ulang tahun. Dengan landasan dasar bahwa ulang tahun bukanlah ibadah ritual. Sehingga selama tidak ada larangannya yang secara langsung disebutkan di dalam nash Quran atau sunnah, hukum asalnya adalah boleh. Sesuai dengan kaidah al-ashlu fil asy-yaa�i al-ibahah. Bahwa kaidah dasar dari masalah muamalahadalah kebolehan, selama tidak ada nash yang secara tegas melarangnya.

Oke sobat, yang tidak setuju dengan ada nya ulang tahun sebagai renungan bagi diri kita ke arah yang lebih baik, nggak masalah, cuma jangan komentar yang kasar kasar. terima kasih